Kalurahan Muntuk

Saat ini Desa Wisata yang menyuguhkan kearifan dan kesenian local menjadi destinasi popouler di kalangan masyarakat, terlebih wisatawan asing. Hal ini ditunjukkan dengan berkembangnya Desa Wisata Rintisan Budaya menjadi Desa Mandiri Berbudaya. Sehingga peninjauan ulang terhadap potensi dan kearifan local menjadi urgensi di era modern. Banyak wisatwan yang tertarik akan nuansa perdesaan yang masih kental dengan kebudayaan local. Sehingga terdapat peluang yang besar untuk bersama-sama memajukan desa melalui upaya desa wisata berbasis budaya.

Melihat kondisi di atas, Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul mencoba memberikan wawasan kepada kalurahan atau desa agar berusaha mengembangkan kebudayaan yang dimilikinya. Oleh sebab itu, pada Selasa(9/3/2021) Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul mengadakan rapat koordinasi persiapan penyelenggaraan workshop manajemen rintisan desa budaya. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang Sasana Sabdawara Dinas Kebudayaan Bantul. Sebanyak 17 perwakilan dari masing-masing kalurahan turut hadir dalam rapat tersebut. Selain itu rapat juga dihadiri dari pihak Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Bapak Slamet Pamuji,S.Pd.,M.Pd.

Pada kegiatan tersebut disampaikan bahwa rintisan desa budaya merupakan upaya untuk menghidupkan kembali kesenian maupun budaya yang terdapat di masing-masing kalurahan. Hal ini juga disampaikan oleh Bapak Slamet Pamuji, bahwasannya rintisan desa budaya diharapkan mampu  mengusung berbagai kegiatan yang berada di masyarakat. Oleh sebab itu, pemerintah kalurahan harus pandai-pandai melihat dan mengarahkan masyarakat untuk ikut serta dalam merintis desa budaya.  Sayangnya kesadaran masyarakat masih minim akan upaya rintisan desa budaya, sehingga pada rapat koordinasi ini sekaligus memberitahukan bahwa akan dilaksanakan Workshop Managemen Rintisan Desa Budaya. Masing-masing kalurahan harus mendelegasikan 2 anggota ( satu dari kalurahan dan satu dari penggiat kebudayaan) untuk mengikuti workshop pada 17 dan 18 Maret 2021 di hotel Rose In. Dengan adanya workshop tersebut, diharapkan mampu memberikan wawasan kepada kalurahan terkait manajemen rintisan desa budaya.