Kuliner Lokal Kalurahan Muntuk

Administrator 13 Juni 2021 16:33:52 WIB

1. Jangan bung

Di Kalurahan yang mayoritas mata pencahariannya adalah sebagai pengrajin bambu, berkembang kuliner tradisional yang memanfaatkan Bambu Muda atau rebung atau yang biasa disebut bung. Bung dijadikan sebagai bahan dasar untuk membuat sayur lodeh bung. Saat ini, sayur lodeh bung menjadi kuliner lokal Kalurahan Muntuk yang sering dimasak sebagai lauk.

2. Jangan dhong gori

Jangan dhong gori merupakan salah satu kuliner lokal Kalurahan Muntuk yang berupa sayur dari daun nangka. Sayur ini biasanya disajikan di atas meja makan untuk makanan anggota keluarga.

3. Jangan mbang gedhang

Jangan mbang gedhang merupakan salah satu kuliner lokal Kalurahan Muntuk yang berupa sayur dari bunga pisang. Sayur ini biasanya disajikan sebagai makanan pelengkap masyarakat Muntuk.

4. Sego beselan

Pertanian di Kalurahan Muntuk masih menjadi mata pencaharian utama. Hasil-hasil pertanian digunakan untuk bahan makanan sehari-hari. Saat akan masuk masa panen, petani menyiapkan hajat kecil yang berisi sego liwet, sambel gepeng (bubuk jagung dicampur garam dan ikan asin), ditambah lauk telur rebus, ingkung, dan daun dadap. Kuliner inilah yang disebut sego beselan.

5. Aneka lauk dari cipir

Cipir atau kecipir adalah makanan tradisional di Kalurahan Muntuk. Biasanya, cipir dimasak menjadi sayur atau oseng-oseng.

6. Oseng lompong

Oseng lompong merupakan sayur yang berbahan utama batang umbi talas. Biasanya oseng lompong disajikan menjadi menu sehari-hari.

7. Bledhak

Bledhak merupakan makanan baku yang berbahan dasar jagung yang dimasak menggunakan njet (kapur sirih) sebagai makanan alternatif pengganti nasi.

8. Thiwul

Thiwul adalah makanan yang berbahan baku tepung singkong. Thiwul dibuat dengan proses dikukus menggunakan kukusan yang dianyam dari bambu. Thiwul juga bisa dimasak dengan berbagai varian rasa untuk sehingga menjadi daya tarik tersendiri kuliner lokal ini.

9. Manggleng

Manggleng adalah makanan ringan yang berbahan dasar singkong. Cara membuatnya adalah singkong direbus, lalu diiris kecil-kecil, kemudian dijemur sampai kering, dan digoreng untuk disajikan sebagai camilan/makanan ringan.

10. Lempeng gadhung

Lempeng gadhung adalah keripik yang berbahan dasar umbi gadhung. Proses pembuatannya diawali dengan gadhung yang baru dicabut dikupas, lalu diiris tipis-tipis. Irisan gadhung tersebut ditaburi lebu (abu kayu). Setelah itu, dijemur sampai kering, lalu direndam dalam air selama 3 hari. Setelah itu, dibersihkan, kemudian dikukus, lalu dijemur lagi sampai kering. Ketika sudah kering, irisan gadhung tersebut bisa dimasak dengan cara digoreng.

11. Glinthu

Glinthu adalah makanan yang berbahan dasar singkong yang telah diparut. Proses pembuatannya diawali dengan singkong dikupas kemudian diparut. Parutan singkong tersebut kemudian diperas agar hilang sari patinya. Kemudian, dibentuk menjadi bulat-bulat dan di dalamnya diberikan isian gula jawa. Setelah selesai, glinthu bisa digoreng kemudian disajikan.

12. Turuk bintul

Turuk bintul adalah makanan tradisional yang berbahan dasar ketan, santan kelapa, dan kacang tholo (isi kacang panjang). Proses pembuatannya dimulai dengan beras ketan yang dicampur dengan santan kelapa, kemudian dikukus. Saat proses pengukusan, kemudian diaduk sambil ditaburi kacang tholo.

13. Thoplek

Thoplek merupakan makanan tradisional yang berbahan dasar glepung gaplek (tepung singkong kering). Proses pembuatannya diawali dengan tepung dibuat adonan dengan air, kemudian diberi bumbu sederhana berupa garam dan bawang putih. Setelah itu, dibuat kepalan memanjang mengikuti kepalan tangan. Kemudian, kepalan tersebut digoreng dan siap disajikan.

14. Wedang Uwuh Becici

Wedang uwuh becici adalah minuman tradisional yang dibuat dari rempah-rempah pilihan yang menyehatkan dan dikemas dalam bentuk serbuk agar memudahkan dalam penyajian. Proses pembuatan yang higienis membuat Wedang Uwuh Becici aman untuk dikonsumsi sehari-hari. Bahan baku dalam Wedang Uwuh Becici ini adalah Daun Cengkeh, Cengkeh, Jahe, Daun Pala, Secang, Kapulaga, Sereh, dan Daun Kayu Manis. Kelompok kuliner Wedang Uwuh Becici ini memiliki susunan kepengurusan sebagai berikut.

Ketua : Sukamti

Sekretaris : Nur Alimah

Bendahara : Lilis Marlina

Anggota :

  1. Jariyah
  2. Suparti
  3. Martini
  4. Mariyah
  5. Tugirah
  6. Wartini
  7. Ngadiyem

Wedang Uwuh Becici telah mendapat Surat Izin Usaha Mikro Kecil dari Pemerintah Kecamatan Dlingo dengan Nomor 768/IUMK/DLINGO/XII/2018 tanggal 3 Desember 2018.

Beberapa kelompok kuliner tradisional di Kalurahan Muntuk adalah sebagai berikut.

Sanggrahan I

  1. Suparmi
  2. Parsi
  3. Kolifah

Seropan 2

  1. Sumiyanti
  2. Sri Ratnawati
  3. Sogiyem
  4. Ervi Rohayani

Muntuk

  1. Sagiyem
  2. Siti Saidah

Tangkil

  1. Painem
  2. Uswatun Khasanah

Karangasem

  1. Sudarmi
  2. Musamah
  3. Nasiyatin

Gunung Cilik

  1. Rubiyem
  2. Suginem
  3. Mugirah

Komentar atas Kuliner Lokal Kalurahan Muntuk

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License