Pengobatan Tradisional Kalurahan Muntuk

Administrator 13 Juni 2021 16:42:01 WIB

Masyarakat Kalurahan Muntuk dalam kehidupannya masih percaya berbagai macam pengobatan tradisional, di antaranya pengobatan pijat, jamu tradisional, dan wong tuwa/sesepuh. Pengobatan pijat masih tetap dilakukan oleh masyarakat Muntuk sebagai bagian dari adat dan tradisi. Contohnya adalah bayi yang baru lahir dipijat oleh Dukun Bayi dalam posisi telungkup. Pada hari yang telah ditentukan (tradisi walik), posisi bayi yang dipijat bisa berubah dalam posisi terlentang. Orang dewasa bila mengalami keseleo, dalam pengobatannya masih mempercayai pijat tradisional untuk mengobati dan menggunakan ramuan-ramuan khusus untuk proses penyembuhannya.

Jamu tradisional masih digunakan sebagai sarana alternatif untuk penyembuhan penyakit-penyakit tertentu dengan menggunakan bahan-bahan lokal yang ada di pekarangan rumah. Contohnya, bayi yang demam dikompres menggunakan daun dadap serep. Seorang wanita desa dalam merawat badannya agar tetap segar dan bugar mempercayai jamu kunir asem untuk dikonsumsi rutin.

Masyarakat Kalurahan Muntuk masih mempercayai orang tua yang dituakan di Muntuk untuk dimintai berkah dalam mengobati berbagai macam penyakit dengan menggunakan ilmu laku kebatinannya. Contohnya anak yang rewel biasanya ketika menangis terus-menerus dimintakan berkah kepada wong tua/sesepuh untuk mengobati anak tersebut. Masyarakat Kalurahan Muntuk masih percaya pada penyakit-penyakit yang disebabkan oleh hal-hal di luar ilmu medis. Contohnya orang yang kesurupan dibawa ke wong tuwa/sesepuh untuk dilakukan ritual pengobatan.

Beberapa informasi macam-macam jamu tradisional didapatkan dari narasumber yaitu Mbah Arjo Pawiro atau masyarakat Muntuk biasanya memanggilnya Mbah Arjo Jamu, karena beliau pernah berjualan jamu di Pasar Dlingo. Beberapa jamu tersebut di antaranya sebagai berikut.

1. Beras kencur

Beras kencur dipercaya dapat menghangatkan badan, dan melancarkan peredaran darah sehingga badan terasa segar dan sehat. Bahan-bahan yang dipakai untuk membuat jamu beras kencur yaitu beras, kencur, dan jahe, dengan bumbu yaitu cengkeh, kayu manis, kapulaga, dhawung/kedhawung. Proses pembuatan jamu beras kencur yaitu sebagai berikut.

  • Semua bumbu digoreng hingga layu (tidak sampai kering), kemudian langsung ditumbuk sampai halus.
  • Bahan-bahan dihaluskan.
  • Bumbu dan bahan yang telah dihaluskan dicampur dengan air matang lalu dipanaskan, namun tidak sampai mendidih.

2. Kunir asem

Kunir asem atau kunyit asem dipercaya berguna untuk menghilangkan bau badan. Bahan yang dipakai yaitu kunir, asem, dan bumbu gula jawa. Proses pembuatannya yaitu sebagai berikut.

  • Kunyit diparut kemudian diperas
  • Asem direndam kemudian diperas dan dicampurkan ke perasan kunyit
  • Perasan kunyit dan asem kemudian dicampuri gula jawa secukupnya, ditambahkan air dan direbus sampai mendidih sambil diaduk terus-menerus.

3. Cabe Puyang

Cape puyang adalah salah satu jenis jamu yang dipercaya berguna untuk menyegarkan badan. Bahan yang dipakai yaitu cabe jamu dan puyang. Jika akan dikonsumsi oleh orang yang sedang batuk atau flu, bisa dicampuri bahan tambahan yaitu inggu. Proses pembuatan cabe puyang yaitu sebagai berikut.

  • Bahan-bahan cabe puyang dicampur dengan air matang dingin yang sudah matang kemudian di rebus
  • Selama direbus, bahan diaduk terus-menerus tapi tidak sampai mendidih.

4. Parem taun

Parem taun yaitu jamu yang diperuntukkan untuk orang yang sudah lanjut usia.

5. Galian

Jamu galian digunakan untuk para wanita muda agar badan lebih singset atau dengan kata lain membantu menjaga badan selalu awet muda, dan menjaga kesehatan organ kewanitaan.

6. Uyup-uyup

Uyup-uyup berguna untuk melancarkan keluarnya ASI bagi seorang ibu menyusui. Jika ibu menyusui uyup-uyup, dipercaya ASI menjadi lebih segar dan lebih menyehatkan bayi. Bahan uyup-uyup yaitu temu ireng, temu gireng, puyang, dadap serep, daun jambu biji, dan daun sembukan. Bumbu untuk membuat uyup-uyup yaitu cengkeh, kayu manis, kapulaga, dhawung/kedhawung. Cara membuat uyup-uyup yaitu sebagai berikut.

  • Semua bahan dicuci bersih kemudian ditumbuk sampai halus.
  • Bahan yang sudah ditumbuk tersebut kemudian diperas, ditambahkan air dingin yang sudah matang secukupnya.
  • Bahan tersebut kemudian direbus tapi tidak sampai mendidih.

7. Inggu

Inggu adalah bahan jamu yang digunakan ketika anak-anak menderita batuk, pilek, atau flu.

8. Parem

Parem dipercaya berguna untuk meredakan sakit akibat keseleo, ataupun nyeri otot. Parem berbahan dasar adas pulowaras, kayu manis, mesoyi, regulo (kembang esok sore). Bahan tersebut dicampurkan beras yang sudah direndam kemudian ditumbuk dan ditempelkan ataupun dioleskan pada bagian yang dikehendaki.

9. Pupuk

Pupuk yaitu racikan yang digunakan untuk bayi yang sedang rewel atau menangis terus-menerus karena ditengarai mendapat gangguan oleh makhluk tak kasat mata yang tidak ada hubungannya dengan ilmu Kesehatan. Bahan-bahan pupuk yaitu cengkeh kemukus (agar bayi cepat aktif saraf motoriknya), polo (agar tidur bayi nyenyak), dan brambang (bawang merah).

 

Di Kalurahan Muntuk, terdapat kelompok pengobatan tradisional yaitu sebagai berikut.

  1. Tumijan Karangasem
  2. Sugeng Karangasem
  3. Sogiyem Karangasem
  4. Sarjono Karangasem
  5. Siti Asiah Karangasem
  6. Ngadiyem Karangasem
  7. Erni Kosasih Karangasem

Kelompok ini terus aktif mengikuti berbagai pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya. Tumijan sebagai coordinator kelompok sudah mendapatkan Sertifika Pelatihan Herbal bagi Hatra di Area Tempat Wisata dari Balai Kesehatan Dinas Kesehatan DIY dengan Nomor: 441/01597 tanggal 4 Mei 2021 dan Sertifikat Pelatihan Akupresur bagi Hatra di Area Tempat Wisata dari Balai Kesehatan Dinas Kesehatan DIY dengan Nomor: 441/01375 tanggal 17 April 2021.

 

Dalam membuat produk lokal berbahan baku bambu, masyarakat mempertahankan dan menjaga kualitas produk tersebut. Kualitas produk lokal Kalurahan Muntuk yang semakin berkembang menjadi lebih baik, membuat peminat produk lokal tersebut tidak hanya dari dalam negeri, namun sudah sampai di manca negara.

Komentar atas Pengobatan Tradisional Kalurahan Muntuk

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License